Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 05:39:22【Resep】408 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(5)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
Artikel Terkait
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
Resep Populer
Rekomendasi

Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika

Perkuat kemitraan, ASEAN

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown